PENDAHULUAN
Yang akan kita Bahas dalam makalah ini adalah apakah Pacaran
dan Hubungan Sexs di perbolehkan menurut agama Kristen / kristiani
Dalam KBBI mendefinisikan bahwa pacaran adalah
sebuah hubungan yang dijalin oleh seorang perempuan dengan laki-laki, di
dalamnya ada rasa kasih dan sayang satu sama lain. Sedangkan, “berpacaran”
memiliki arti berkasih-kasihan, bercinta, atau bersuka-sukaan. Sebagai remaja
kristiani perlu tahu pandangan Alkitab tentang Pacaran?
Di
dalam Alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal
berpacaran. Akan tetapi, firman Tuhan memberikan standarisasi hidup yang harus
kita lakukan sebagai pemuda-pemudi Kristen yang memiliki identitas Kristus,
yaitu:
- Tubuh kita adalah Bait Roh
Kudus (1 Korintus 6:9)
- Melakukan yang benar, sebab
tidak semua hal berguna bagi hidup kita (1 Korintus 6:12)
- Hidup kudus dan menjaga
kekudusan hidup (1 Petrus 1:15)
- Menjauhi percabulan (1
Tesalonika 4:3)
Masa
remaja adalah masa yang indah. Mengapa dikatakan indah? Karena, pada masa-masa
inilah seorang remaja akan mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya. Secara
biologis, remaja putri akan mengalami haid, beberapa bagian tubuhnya mulai
menonjol, dan lain sebagainya. Sedangkan, seorang remaja putra akan mulai
tumbuh jenggot dan jakun, suara yang lebih membesar, dan beberapa perubahan
lainnya. Pada masa ini juga, remaja akan mulai mengenal apa yang dinamakan
cinta monyet. Apa itu cinta monyet? Apa itu pacaran? Mengapa bisa suka kepada
lawan jenis? Dan, pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa pacaran adalah sebuah hubungan yang
dijalin oleh seorang perempuan dengan laki-laki, di dalamnya ada rasa kasih dan
sayang satu sama lain. Sedangkan, “berpacaran” memiliki arti berkasih-kasihan,
bercinta, atau bersuka-sukaan. Sebagai remaja kristiani perlu tahu pandangan
Alkitab tentang Pacaran?
Sepanjang
Alkitab, mulai dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, tidak pernah ditemukan tentang
arti kata “pacaran”, walaupun beberapa orang menyebut bahwa pacaran adalah
sebuah proses sebelum menuju atau memasuki jenjang pernikahan. Faktanya,
Alkitab tidak pernah menuliskan tentang kata “pacaran”. Namun, Alkitab
menuliskan sebuah ulasan yang indah tentang persahabatan. Dalam persahabatan,
kita bisa mengasihi dan bisa juga bersahabat dengan seorang pria atau wanita.
Tidak jarang dari persahabatan muncullah rasa suka, tertarik, dan menyayangi
sahabat dengan lawan jenis.
Berangkat
dari definisi istilah tersebut, pacaran selalu dikaitkan dengan hal-hal yang
bisa membangkitkan hawa nafsu seperti berciuman, berpelukan, atau
bermesra-mesraan. Oleh karena itu, Alkitab telah mengingatkan bahwa tubuh
adalah bait Roh Kudus, sehingga remaja kristiani harus menjaga kekudusan hidup,
melakukan apa yang benar dan mulia, dan memikirkan hal-hal yang bijak.
Di
dalam Alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal
berpacaran. Akan tetapi, firman Tuhan memberikan standarisasi hidup yang harus
kita lakukan sebagai pemuda-pemudi Kristen yang memiliki identitas Kristus,
yaitu:
- Tubuh kita adalah Bait Roh
Kudus (1 Korintus 6:9)
- Melakukan yang benar, sebab
tidak semua hal berguna bagi hidup kita (1 Korintus 6:12)
- Hidup kudus dan menjaga
kekudusan hidup (1 Petrus 1:15)
- Menjauhi percabulan (1
Tesalonika 4:3)
Pacaran
bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sudahkah kita menjalin sebuah
hubungan pendekatan dengan lawan jenis yang sehat dan memuliakan nama Tuhan di
dalamnya? Sampai taraf di mana pacaran yang kita lakukan? Oleh sebab itu,
marilah kita mengintrospeksi diri dan terus memuliakan Tuhan dalam setiap hidup
kita.
Lalu,
orang bagaimanakah yang seharusnya menjadi pacar anda? Ada dalam Alkitab, “Sebab
itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”
(2 Timotius 2:22).
Tidaklah
bijaksana berpacaran dengan seseorang yang tidak mengasihi Allah. Ada dalam
Alkitab, “Janganlah mau menjadi sekutu orang-orang yang tidak percaya kepada
Yesus; itu tidak cocok. Mana mungkin kebaikan berpadu dengan kejahatan! Tidak
mungkin terang bergabung dengan gelap. Tidak mungkin Kristus sepakat dengan
Iblis. Apakah persamaannya antara orang Kristen dengan orang bukan Kristen.”
(2 Korintus 6:14-15, BIS). “Mungkinkah dua orang bepergian
bersama-sama tanpa berunding lebih dahulu?” (Amos 3:3, BIS)
Janganlah
berpacaran dengan seseorang yang mengatakan diri sebagai seorang Kristen tapi
tidak hidup sebagai orang Kristen. Ada dalam Alkitab, ”Maksud saya ialah,
bahwa kalian jangan bergaul dengan orang yang mengaku dirinya orang Kristen,
tetapi orang itu cabul, atau tamak, atau penyembah berhala, atau suka
memburuk-burukkan orang lain, atau pemabuk, ataupun pencuri. Duduk makan dengan
orang itu pun jangan.” (1 Korintus 5:11, BIS). Hindari berpacaran
dengan orang yang mempunyai perilaku pemarah. Ada dalam Alkitab, “Janganlah
bergaul dengan orang yang suka marah dan cepat naik darah.” (Amsal
22:24, BIS)
Jangan
berpacaran dengan seorang Kristen pemalas. Ada dalam Alkitab, “Saudara-saudara,
atas kuasa Tuhan Yesus Kristus, kami perintahkan supaya kalian menjauhi semua
saudara, yang hidup bermalas-malasan, dan yang tidak menuruti ajaran-ajaran
yang kami berikan kepada mereka.” (2 Tesalonika 3:6, BIS)
Kecantikan
batiniah adalah yang paling berarti. Ada dalam Alkitab, “Sebaliknya,
hendaklah kecantikanmu timbul dari dalam batin, budi pekerti yang lemah lembut
dan tenang; itulah kecantikan abadi yang sangat berharga menurut pandangan
Allah.” (1 Petrus 3:4, BIS)
Berpacaranlah
dengan seseorang yang mempunyai sikap yang baik. Ada dalam Alkitab, “Semoga
Allah, yang memberikan ketabahan dan penghiburan kepada manusia, menolong
kalian untuk hidup dengan sehati, masing-masing dengan sikap Kristus terhadap
satu sama lain.” (Roma 15:5-6, TLB). Berpacaranlah dengan seseorang
yang mendorong anda dan menyokong anda. Ada dalam Alkitab, “Kalian kuat,
karena kalian bersatu dengan Kristus. Sehingga Roh Allah telah membuat kalian
hidup erat dan rukun satu sama lain dan saling mengasihi serta menaruh belas
kasihan satu sama lain.”
Apa
yang harus dihindari dalam berpacaran. Ada dalam Alkitab, “Marilah kita
hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan
bermabuk-mabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam
perselisihan dan iri hati (Roma 13:13). Berpacaran tidak termasuk
hubungan seks. Ada dalam Alkitab, “Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan,
melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh
. Jauhkanlah dirimu dari
percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya.
Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri (1
Korintus 6:13, 18). Jagalah diri anda tetap suci. Ada dalam Alkitab, “Setiap
orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia
adalah suci.” (1 Yohanes 3:3).
Agar
tidak menyakiti diri kita sendiri, keinginan dan kegiatan seks haruslah
ditempatkan di bawah pengendalian Kristus. Ada dalam Alkitab, “Karena inilah
kehendak Allah: Pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya
kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi istrimu sendiri dan
hidup di dalam kekudusan dan kehormatan bukan di dalam keinginan hawa nafsu,
seperti yang dibuat oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (1
Tesalonika 4:3-5).
Seandainya
engkau telah terlanjur, apakah yang harus anda perbuat ?
Pertama-tama,
akuilah dosa-dosamu. Ada dalam Alkitab, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan
dosaku (Mazmur 51:3-5). Kedua, mintalah pengampunan untuk
dosa-dosamu Allah berkata engkau dapat memulai hidupmu lagi. Ada dalam
Alkitab, “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar
kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak
kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala
kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku
dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah
mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku
kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh
yang rela (Mazmur 51:9-14).
Ketiga,
Percayalah bahwa Allah benar-benar telah mengampuni anda dan berhentilah merasa
bersalah. Ada dalam Alkitab, “Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya
tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam
diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab
siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering,
seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan
kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN
pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat
ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau
mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak (Mazmur 32:1-7).
Allah
mempunyai seorang jodoh untuk engkau. Ada dalam Alkitab, “TUHAN Allah
berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia (Kejadian 2:18).
Mintalah jodoh dari Tuhan. Ada dalam Alkitab, “Rumah dan harta adalah
warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN
(Amsal 19:14). Allah akan memberikan hasrat hati anda kepada anda. Ada
dalam Alkitab, “Carilah kebahagiaanmu pada TUHAN, Ia akan memuaskan
keinginan hatimu (Mazmur 37:4, BIS). Bapamu mengetahui apa yang
kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya (Matius 6:8).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : wildyqing.blogspot.com